Tips Menulis dengan Gaya Story Telling

Tips Menulis dengan Gaya Story Telling
Photo by Etienne Girardet / Unsplash

Tips Menulis dengan Gaya Story Telling – Sering mendengar tentang teknik story telling? Ternyata bisa menerapkan story telling saat menulis novel loh, begini caranya.


Story Telling dalam Menulis Novel

Ketika membahas perihal gaya penceritaan dalam karya prosa, khususnya novel, kerap kali kita mendengar bahwa menulis haruslah menggunakan gaya show. Apabila tidak menggunakan show, tulisan akan terasa jelek.

Padahal jika kita perhatikan dengan saksama, sebuah novel tidak memulu perihal show. Memang, menulis dengan memaksimal gaya penceritaan show, akan membuat tulisan menjadi bagus dan enak dibaca, tapi apabila kebanyakan, akan terasa begitu melelahkan.

Apabila dianalogikan hal ini seperti makan-makanan manis. Tubuh manusia juga memerlukan makanan manis. Makanan manis juga bisa membuat hormon-hormon bahagia. Hanya saja, jika makanan manis kebanyakan, tubuh manusia akan dihuni oleh banyak penyakit, semisal diabetes dan penyakit-penyakit lain.

Karena itulah, kita dituntut untuk menyeimbangkan makanan dalam hidup. Begitu kiranya dalam penulisan novel. Adakalanya kita menulis dengan show, juga adakalanya menulis dengan gaya story telling atau memadukan kedua teknik itu ke dalam satu paragraf padu. Supaya kamu lebih mengerti, pada postingan kali ini akan dibahas seputar story telling untuk kepenulisan novelmu.

Pengertian Story Telling

Apa itu story telling? Apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, story telling artinya bercerita. Sebenarnya hal ini tidak hanya bisa diterapkan dalam penulisan novel saja, melainkan juga untuk artikel, esai, berita, dan lain-lain, apabila medianya tidaklah terlalu formal atau resmi. Contohnya, artikel tentang kebakaran di blog pribadi.

Namun, dalam penulisan novel, story telling terkadang memang dianggap tabu, karena tidak menunjukan cerita secara detail. Memang, kerap kali kita harus menuliskan kisah dalam show, tapi mempelajari teknik telling tidak akan membuat cerita bosan.

Dengan gaya bercerita, para pembaca seakan didongengin oleh penulis. Pembaca juga akan merasa lebih dekat dengan tokoh-tokoh yang ada.

Perbedaan mencolok antara gaya show dan telling adalah penggunaan deskripsi maupun narasi. Show kerap kali menggunakan deskripsi, sehingga memang menunjukan apa yang sedang terjadi kepada tokoh dengan detail. Sementara telling atau bercerita, lebih fokus kepada narasi serta menceritakan poin-poin penting saja dalam penceritaan.

Tips Menulis Story Telling

Karena memang cenderung untuk fokus kepada narasi, maka wajar kiranya beberapa karya yang memanfaatkan story telling mempunyai halaman pendek. Hal ini dipengaruhi oleh sebuah kisah yang dituturkan dengan cepat.

Untuk lebih memahami seputar story telling, kamu haruslah memperhatikan hal-hal berikut ini.

1. Perkenalan

Pada bagian ini, fokuskan kepada awal kejadian atau kenapa kamu ingin menuliskan topik itu. Dengan menunjukan hal dasar pada perkenalan, akan membuat pembaca untuk lebih memahami seputar apa yang ingin kamu tuliskan.

2. Konflik

Sebuah karya tulis, entah itu fiksi atau non fiksi pastilah mempunyai konflik atau tema yang akan diangkat. Tanpa sebuah konflik, cerita juga tidak akan seru. Konflik akan membuat sebuah kisah untuk tetap hidup.

3. Closing

Penutup atau closing seharusnya diikuti oleh solusi. Dengan solusi ini akan membuat pembaca mengambil manfaat maupun hikmah dalam ceritamu. Dengan hal ini, nantinya akan menambah pengetahuan kepada pembaca atau pengalaman serupa, sekalipun tidak melakukan perbuatan serupa.

Contoh Story Telling

Supaya kamu lebih memahami seputar gaya story telling, berikut merupakan contoh-contoh story telling yang bisa kamu gunakan sebagai referensi.

1. Kisah Peri yang Ingin Menemukan Rumahnya

Suatu hari seorang peri sedang tersesat di hutan. Dia habis saja memetik buah beri untuk makan besok. Karena dia adalah peri yang baru datang ke sini, dia tidak tahu dimana rumahnya.

Peri itu tidak langsung menangis. Dia harus berjuang mencari rumahnya dengan bertanya kepada hewan-hewan yang dia temui.

“Apakah kamu tahu rumahku?” tanyanya kepada Biawak.

“Aku bahkan tidak tahu dirimu.”

“Aku peri baru.”

“Kalau begitu, sebutkan siapa nama tetanggamu.”

Aduh, peri itu belum sempat berkenalan dengan tetangganya. Dia sama sekali tidak ingat.

Biawak itu akhirnya pergi. Katanya, dia sangat sibuk. Peri menghela napas panjang. Bertanyalah dia kepada kupu-kupu yang lewat di sampingnya.

“Aku tidak tahu di mana rumahmu, tapi kalau kamu mau mencari jalan keluar dari hutan, aku bisa membimbingmu.”

Peri menganggukan kepala. Benar. Keluar terlebih dahulu dari hutan merupakan hal yang harus dia lakukan.

Kupu-kupu terbang di samping peri. Sepanjang perjalanan, mereka membicarakan banyak hal.

Setelah itu, sampailah mereka di tepi hutan. Peri mengatakan terima kasih. Akhirnya, dari sini dia bisa menemukan rumahnya sendiri.

2. Kecelakaan Sepeda Motor di Rel Kereta

Pagi itu, jalan raya sangatlah padat merayap. Semua orang ingin sampai di tempat kerja, sekolah atau tujuan dengan cepat dan selamat.

Namun, sebuah sepeda motor yang bergerak tidak sabaran, malah memotong jalan. Dia menyalip banyak kendaraan dengan ugal-ugalan.

Sepeda motor merah yang dikendarai oleh laki-laki kurus itu, terus melesat. Ketika memasuki rel kereta, palang sudah turun setengah. Alih-alih berhenti, dia malah menerobos.

Naas, jalanan kala itu memang berlubang. Dia dan sepeda motornya terjungkal. Kepalanya terantuk keras. Orang-orang segera mengangkat dia dari tepi rel kereta.

Dari kejauhan suara kereta sudah terdengar. Orang-orang bergegas. Syukurlah, kecelakaan tunggal itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya luka yang cukup dalam dan dia sudah ditangani di rumah sakit.

3. Laki-laki Berbaju Hitam

Siapa yang dapat mengira Rapika akan jatuh cinta kepada orang yang tidak dia kenal. Rapika sendiri juga tidak pernah membayangkan hal itu sebelumnya.

Cinta tetaplah cinta, kedatangannya tidak dapat diprediksi atau dihentikan. Cinta telah membuat jantung Rapika berdegup bagaikan genderang. Perasaan ini, membuat Rapika ingin menemui pria itu setiap hari.

Rapika tidak tahu dimana rumah si lelaki. Namanya tidak dia ketahui. Rapika hanya tahu, di bawah pohon kersen, di depan bengkel sepeda motor, Rapika melihatnya untuk pertama kali.

Jadi, sepanjang hari, Rapika yang rumahnya dekat di sana, senantiasa duduk di pohon kersen. Dia berharap bisa melihat pria itu walaupun cuma sekilas.

Orang-orang barangkali menganggap Rapika telah gila karena cinta. Rapika tidak peduli. Segala cinta patut untuk diperjuangkan.

Dan, hari ini, penantian Rapika berakhir sudah.

Pada suatu siang, dia melihat arak-arakan jenazah. Segalanya berjalan apa adanya, sebelum kaki seorang pembawa jenazah tersandung oleh batu. Sebuah atukan yang sangat keras.

Mungkin ini memang sudah takdirnya. Keranda terbuka. Sesosok mayat yang sudah diponcongi menggelinding begitu saja ke dekat kaki Rapika.

Wajah itu. Wajah si pria berbaju hitam, yang kini memakai baju tidak sama.

Rapika berteriak. Semua wanita di sana juga ikutan berteriak.

Itulah akhir dari cerita Rapika tidak lagi duduk-duduk di bawah pohon kersen.

Baca Juga: 7 Tips Menulis Cerita Horor, Biar Viral!

Zaman dahulu, untuk menerbitkan sebuah novel, kamu haruslah mengajukannya kepada penerbit, yang mana memerlukan waktu lama. Namun, seiring zaman yang mulai bergeser, menulis mempunyai cara lain. Sekarang, kamu bisa menuliskan novelmu secara ongoing di platform-platform.

Salah satu platform yang bisa kamu jadikan rujukan adalah Cabaca.id. Kenapa harus di Cabaca? Karena di Cabaca setiap novelnya diperlakukan sama. Kamu bisa mendapatkan promosi yang setara. Kamu juga akan didesainkan cover. Cabaca juga bekerja sama dengan para bookstagram-bookstagram terkenal untuk mengulas bukunya. Beberapa buku Cabaca bahkan akan segera difilmkan.

Selain bisa menjadi penulis resminya, kamu juga bisa memonentisasi ceritamu sendiri, sehingga kamu bisa lebih bebas dengan cerita-ceritamu. Mari tuliskan kisah indahmu dan dapatkan komisi hingga 60% atas naskahmu. Download aplikasi Cabaca untuk menjadi Penulis Resmi dan mendapat pendapatan di platform menulis yang dibayar ini. [Lisma]

download Cabaca


Suka baca novel genre lainnya? Cek di sini:

  1. Novel Romance
  2. Novel Dewasa
  3. Novel Komedi
  4. Novel Horor
  5. Novel Teenlit
  6. Novel Islami
  7. Novel Thriller
  8. Novel Fantasy


Your subscription could not be saved. Please try again.
Kamu telah berhasil subscribe. Jangan lupa buat akun Cabaca ya!

Dapatkan e-book gratis dan promo menarik lainnya!