Penjelasan Singkat Mengenai Daftar Pustaka, Bibliografi, dan Referensi

Penjelasan Singkat Mengenai Daftar Pustaka, Bibliografi, dan Referensi
Photo by Shiromani Kant / Unsplash

Penjelasan Singkat Mengenai Daftar Pustaka, Bibliografi, dan Referensi – Jika kamu sedang menulis tulisan ilmiah, kamu perlu tahu cara membedakan daftar pustaka, bibliografi, dan referensi.

Secara umum, kepenulisan dibagi ke dalam dua kategori utama, yakni fiksi dan nonfiksi. Seperti yang diketahui, fiksi terdiri dari puisi dan prosa. Sedangkan nonfiksi memiliki bentuk yang lebih luas lagi, semisal buku, artikel, karya ilmiah, dan sebagainya.

Biasanya dalam fiksi, jarang sekali kita menggunakan daftar pustaka, bibliografi, dan referensi. Namun, dalam kepenulisan nonfiksi, ketiga hal tersebut haruslah dipahami. Karena ketiganya akan merujuk kepada informasi dari tulisanmu. Berikut merupakan perbedaannya.

Penulisan Daftar Pustaka

Berdasarkan definisinya, daftar pustaka adalah kumpulan sumber atau referensi yang digunakan secara tidak langsung dalam tulisan atau penelitian.

Biasanya daftar pustaka diletakkan di belakang buku. Tujuannya dari adanya daftar pustaka adalah memperlihatkan keabsahan dari informasi-informasi yang terdapat dalam tubuh.

Setiap daftar pustaka disusun berdasarkan salah satu dari gaya di bawah ini.

  1. Gaya APA (American Psychological Association)
  2. Gaya MLA (Modern Language Asscociation)
  3. Atau Gaya Chicago.

Apa pun gaya yang kamu pilih, pastikan untuk memilih satu gaya dalam kepenulisan karena hal tersebut akan memperlihatkan kekonsistenan.

Umumnya penulisan daftar pustaka di Indonesia menggunakan gaya APA. Cara penulisannya dimulai dari nama penulis (yang dibalik dan dipisahkan dengan tanda koma), tahun publikasi, judul (ditulis dalam italic atau miring) dan informasi penerbitan. Apabila dirinci, berikut merupakan contoh penulisan daftar pustaka.

1. Buku dengan Satu Penulis

Doe, J. (2019). Panduan Penulisan Akademik. Penerbit Maju Jaya.

2. Buku dengan Dua Penulis

Smith, A., & Johnson, B. (2020). Riset Kualitatif, Metode, dan Aplikasi. Penerbit Sejahtera.

3. Buku dengan Lebih dari Dua Penulis

Brown, C., et al. (2018). Pengantar Psikologi Sosial. Penerbit Bersama.

4. Jurnal

Adams, K. L., & Garcia, M. R. (2017). Efek Teknologi dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan, 10(2), 45-57.

5. Artikel dalam Buku

Lee, S.H. (2021). Inovasi dalam Pendidikan Tinggi. Dalam T. S. Johnson (Ed.), Tantangan dan Peluang Pendidikan Abad ke-21 (hal. 87-102). Penerbit Pintar.

Daftar Pustaka pada dasarnya adalah untuk memudahkan pembaca dalam menelusuri jejak informasi, makanya seluruh sumber dituliskan dalam satu halaman yang kemudian dikenal sebagai daftar pustaka.

Dalam menuliskan daftar pustaka, kamu bisa menggunakan beberapa tips sebagai berikut:

1. Konsistensi Format

Hal ini sangatlah wajib. Karena dengan konsistensi dalam pemakaian format atau gaya, akan membuat daftar pustakamu dapat terkesan profesional.

2. Cantumkan Semua Sumber

Supaya tulisanmu terlihat kredibilitasnya, jangan lupakan semua sumber yang kamu jadikan sebagai rujukan, baik itu tulisan maupun wawancara. Usahakan tidak meninggalkan apa pun.

3. Periksa Kembali

Setelah menuliskan daftar pustaka, periksa kembali tulisanmu. Apakah semuanya sudah mempunyai elemen-elemen yang lengkap, ataukah masih ada yang tertinggal? Kemudian juga perhatikan titik atau koma antarkata, karena biasanya kerap kali terlewat.

4. Urutkan dengan Tepat

Dalam kepenulisan daftar pustaka, biasanya diurutkan dari A-Z. Gunakan fitur sort di MS. Word, supaya mempermudah dirimu sendiri saat mengurutkannya.

5. Cantumkan Semua Informasi yang Diperlukan

Informasi yang harus kamu cantumkan dalam daftar pustaka adalah nama penulis, judul, tahun terbit, penerbit, dan kota terbit.

6. Gunakan Perangkat Lunak Referensi

Menulis daftar pustaka secara manual memang membutuhkan waktu. Karena hal itu, kamu bisa mengantisipasinya dengan menggunakan perangkat lunak, seperti: Zetero, Mendeley, atau EndNote.

7. Periksa Kembali Referensi Online

Referensi bukan hanya semata buku, melainkan juga URL halaman atau website. Sebelum mencamtumkannya, cek sekali lagi apakah website yang kamu rujuk masih aktif ataukah tidak.

8. Perhatikan Konsistensi Gaya Penulisan

Selain konsistensi dalam pemilihan model daftar pustaka, seorang penulis juga harus menuliskan data secara konsisten. Contohnya adalah apakah penulis buku yang dijadikan referensi dituliskan secara lengkap ataukah disingkat.

9. Cantumkan Informasi Tambahan (jika diperlukan)

Informasi tambahan yang bisa kamu cantumkan dalam daftar pustaka adalah nomor ISBN, DOI (Digital Object Indentifier), atau edisi buku.

10. Perbarui Secara Berkala

Apabila makalahmu belum deadline atau bukumu belum terbit dan masih membutuhkan banyak waktu dalam penyusunannya, usahakan dalam memperbarui secara berkala karena siapa tahu ada data yang sudah tidak bisa dibuka atau hal-hal lainnya.

Penulisan Bibliografi

Barangkali ada yang masih belum bisa membedakan bagaimana perbedaan penulisan daftar pustaka atau bibliografi. Penulisan daftar pustaka atau bibliografi yang tepat adalah kembali kepada pengertian, tujuan dan pemanfaat kedua hal tersebut dalam merinci sumber rujukan.

Apabila ditelusuri lebih jauh, bibliografi adalah daftar pustaka yang lebih rinci. Dalam Bibliografi, yang haruslah dicantumkan adalah judul, pengarang, edisi, cetakan, kota terbit, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, nama editor, dan lain-lain.

Bagi akademisi bibliografi sangatlah penting karena dengan mencantumkan dengan bibliografi, pembaca akan dimudahkan dalam menelusuri informasi yang ada. Bibliografi biasanya digunakan dalam tugas penelitian.

Contoh penulisan daftar pustaka atau bibliografi tidaklah berbeda jauh. Namun, dalam Bibliografi dituliskan secara lebih rinci daripada daftar pustaka. Berikut merupakan contohnya:

1. Dari Buku

Unsur yang terdiri untuk pembuatan bibliografi adalah nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat terbit, dan nama penerbit. Contoh:

Ari Budiadnyana. 2002. Kisah seorang Penulis. Denpasar: IDN Media.

2. Dari Majalah

Elemen yang ada ketika menuliskan bibliografi dari majalah, yaitu: nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama majalah, nomor majalah, bulan terbit, dan tempat terbit.

Ari Budiadnyana. 2022. “Kisah Seorang Penulis”. IDN Media, Juni. Denpasar.

3. Dari Surat Kabar

Hal yang harus tercantum ketika menulis bibliografi dari surat kabar adalah nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama surat kabar, tanggal terbit, tempat terbit.

Ari Budiadnyana. 2022. “Kisah Seorang Penulis”. IDN Media Post, 1 Juni 2022. Denpasar

4. Dari Antologi

Unsur yang ada terdiri dari: nama pengarang, tahun terbit karangan, judul karangan, nama editor, judul antologi, tempat terbit, nama penerbit.

Ari Budiadnyana. 2022. “Kisah Seorang Penulis”. Semangat Menulis di Bali. Didi (ed). Denpasar: IDN Media.

5. Dari Internet

Apabila bibliografi diambil dari internet, hal yang harus dicantumkan adalah nama penulis, tahun terbit, judul, nama media, alamat url, dan tanggal akses.

Ari Budiadnyana. 2022. “Kisah Seorang Penulis”. IDNTimes (online), (http://www.idntimes.com, diakses 1 Mei 2022).

Penulisan Daftar Referensi

Terkadang dalam penulisan nonfiksi, seorang penulis mengutip langsung ucapan atau tulisan seseorang. Kemudian kutipan itu berbaur di tulisan. Contohnya adalah:

Misalnya dunia anak-anak yang segar, baru, indah, penuh keajaiban dan kegembiraan. Sangat disayangkan bahwa sebelum kita mencapai usia dewasa, kita kehilangan naluri untuk mengukur apa yang indah …. (Rachel Carson, 1965).

Setelah mengutip itu, daftar atau sumber dari informasi atau kutipan itu akan dituliskan di akhir buku. Itulah yang dinamakan dengan Daftar Referensi.

Cara penulisannya adalah mempunyai elemen-elemen sebagai berikut: Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku: subjudul. Penerbit, Tempat Penerbitan.

Contoh: Tremblay, EA Sideman, J. 2003. Rachel Carson (Women in Science): Penulis/ahli ekologi (p. 22). Chelsea House Publishers, Amerika Serikat.

Baca Juga: Apa Itu Antonim dan Contoh Kata Antonim

Begitulah perbedaan antara Daftar Pustaka, Bibliografi dan Daftar Referensi. Semoga bisa membantumu dalam mengerjakan tugas, makalah, buku, maupun penulisan nonfiksi lainnya ya.

Habis mempelajari ketiganya, dinginkan kepala dengan membaca novel-novel manis dan berkualitas dari penulis kesayangan Cabaca, yuk. Jangan lupa install aplikasi Cabaca, lalu baca novel Indonesia terbaru setiap harinya. Ada program baca gratisnya loh, tapi hanya di aplikasi. Rasakan keseruan baca novel online di HP kamu! [Lisma]

Jadi penulis Cabaca untuk mendapatkan tambahan penghasilan.


Cari novel murah? Cek genre novelnya di sini:

  1. Novel Romance
  2. Novel Dewasa
  3. Novel Komedi
  4. Novel Horor
  5. Novel Teenlit
  6. Novel Islami
  7. Novel Thriller
  8. Novel Fantasy