Cara Membuat Resensi Novel
Cara Membuat Resensi Novel – Kamu pasti sudah tahu cara menulis novel, tapi sudahkah kamu ketahui cara membuat resensi novel? Atau barangkali kamu sedang bertanya-tanya, apa sih manfaat dari menuliskan resensi? Itu kan sama aja mempromosikan cerita lain.
Menuliskan resensi sangatlah berguna bagimu untuk melatih dalam menganalisis novel. Kalau analisis novelmu bagus, artinya kamu juga bisa mempermudah mencari celah-celah dalam novelmu dan dari sana kamu bisa melakukan perbaikan.
Sedangkan mempromosikan cerita lain, bisa saja demikian. Namun, ada sisi lainnya, yakni menghidupkan kritik karya sastra, khususnya novel. Dengan memberikan ulasan maupun kritik objektif, akan menghidupkan kembali khazanah penulisan atau baca novel, yang secara tidak langsung akan berdampak kepada karyamu atau karya-karya novel lainnya. Dampak yang ditimbulkan lagi adalah pembacaan novel tidak akan mati dan kamu bisa berkarya lebih banyak lagi.
Pengertian Resensi Novel
Berdasarkan definisinya, resensi novel adalah memberikan ulasan terhadap buku yang sedang kamu baca. Buku ini tidak terbatas hanya seputar novel saja, melainkan juga nonfiksi atau buku untuk anak-anak. Orang yang melakukan kegiatan resensi disebut peresensi.
Pada menuliskan ulasan, kamu tidak hanya merangkum secara keseluruhan novel, melainkan juga mencari penilaian baik buruk terhadap bacaan yang sedang kamu baca. Kemudian dari sana, kamu bisa memberikan kritik dan saran terhadap novel yang dibaca.
Sedangkan menurut para ahli, meresensi novel dapat diartikan sebagai:
- Gorys Keraf, resensi adalah suatu ulasan yang di dalamnya terdapat nilai dari sebuah karya atau buku.
- Yus Rusyana, resensi adalah suatu tulisan yang membahas buku pengetahuan, sastra, kamus, ensiklopedia dan sebagainya, yang mengikhtisarkan, menjelaskan, menggambarkan, dan menilai buku.
- Euis Sulastri, resensi adalah kepuasan atau pembahasan tentang buku, film, drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
- KBBI, resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang suatu buku atau ulasan buku. Resensi tidak hanya terbatas pada buku atau karya pustaka saja, namun juga dapat dipakai untuk mengulas karya drama, film atau musik.
Dalam menulis resensi novel fiksi, kamu haruslah mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam resensi. Kalau kamu sudah memahami unsur-unsur dalam resensi, menuliskannya akan jadi sangat mudah. Unsur dalam resensi, terdiri dari:
1. Judul
Judul seharusnya dituliskan semenarik mungkin. Kamu boleh menuliskannya dalam satu kalimat yang mematik keingintahuan pembaca. Usahakan menulis judul resensi yang tidak sama dengan karya novel, tapi tetap perhatikan keterikatannya.
2. Data Buku
Data buku apa saja sih yang seharusnya berada di dalam resensi buku? Poin dalam data buku terdiri dari judul buku, nama penulis buku yang diresensi, tahun terbit buku, lokasi penerbit, ketebalan buku, dan harga buku. Data ini bisa dipakai untuk buku yang dikeluarkan oleh penerbit ataupun berasal dari platform.
3. Pendahuluan
Tuliskan pendahuluan terlebih dahulu sebelum masuk ke bagian isi resensi. Pendahuluan ini bisa kamu tuliskan dengan membahas tren saat ini dan menghubungkan dengan novel yang akan kamu resensi. Buatlah paragraf yang bagus dan memantik keinginan pembaca. Usahakan juga untuk tidak menuliskan pendahuluan secara panjang.
4. Isi Resensi
Isi resensi disebut juga dengan tubuh atau pernyataan resensi. Di sini kamu bisa menuliskan rangkuman, pandangan terhadap baik-buruknya suatu buku, kritik-saran, dan hal-hal lain yang dibutuhkan. Biasanya semakin tajam sebuah resensi, maka semakin berbobot resensi yang dituliskan. Begitu pula sebaliknya.
5. Penutup
Dalam penutup, kamu bisa menuliskan apa-apa yang kamu dapatkan dalam novel yang sudah kamu baca, semisal amanat yang bisa kamu gunakan dalam menjalani kehidupan. Seperti: setelah membaca novel ini saya merasakan bahwa menjadi manusia haruslah mempunyai toleransi tinggi. Kamu juga bisa menuliskan harapan-harapan seputar kepenulisan ke depannya.
Contoh Resensi Novel Singkat
Supaya kamu lebih paham mengenai cara membuat resensi, berikut akan diberikan contoh resensi dari salah satu novel Cabaca. Sehingga dengan membacanya, kamu akan lebih mudah menuliskan tugas resensi novel atau bisa kamu gunakan untuk keperluan lainnya.
Perjuangan Seorang Ibu dan Seluruh Kesedihannya
Judul: Ketika Aku akan Mati
Penulis: Lisma Laurel
Platform: Cabaca
Tahun Terbit: 2024
Ibu. Apa yang terlintas di pikiranmu apabila kata itu terucap? Setiap dari kita lahir dari seorang ibu. Entah ibu rumah tangga maupun pekerja, semuanya mempunyai perjuangan masing-masing dalam membesarkan atau memperjuangkan anak-anaknya.
Begitu pula yang dilakukan Diana. Sejak menjadi ibu rumah tangga dan mempunyai tiga anak, setiap hari Diana selalu menjalani kehidupan yang monoton. Dia akan bangun pagi-pagi, memasak, mengurus anak, membersihkan rumah dan segala aktivitas yang selalu berulang setiap harinya.
Hingga suatu hari, kejadian tidak disangka menimpa Diana. Wanita berusia pertengahan tiga puluh itu, ditabrak dari belakang oleh sebuah truk. Sepeda motor yang dia tumpangi ringsek. Tubuh Diana berceceran darah, sedangkan anak bungsunya bernama Riana meregang nyawa.
Tidak ada kesedihan paling terdalam selain ditinggalkan seorang anak, terutama anak itu masihlah kecil. Riana barulah berusia tiga tahun.
Kenyataannya lagi, Diana berada dalam status koma. Status koma membuat rohnya tidak mati dan juga tidak hidup. Tidak ada yang bisa dilakukan Diana selain menangis, dan menangis.
Diana ingin mengakhiri hidup saat ini juga. Dia mau menyusul Riana. Namun, sekali lagi kenyataan menampar Diana. Dua anaknya yang lain—Rinjani dan Rika—ternyata tidak baik-baik saja. Keduanya menyimpan luka dalam hati masing-masing.
Akhirnya, didera rasa sakit karena ditinggal anak bungsu meninggal, Diana harus berjuang bangkit demi kedua putri tercintanya. Sejumlah cara harus Diana lakukan supaya menyembuhkan kesedihan mereka.
Ibu. Dalam kehidupan berumah tangga, apalagi yang berhubungan dengan anak-anak, seorang ibu kerap kali disalahkan, apalagi kalau anaknya bermasalah. Orang-orang akan menghakimi, apa yang dilakukan ibu sampai anaknya seperti itu? Tidak bisakah dia mendidik? Namun, yang terkadang kita lupa, pendidikan, khususnya yang berada di rumah, juga membutuhkan peran ayah secara signifikan. Meskipun kehadiran ibu juga mengambil peranan sangat dominan.
Dari buku ini kita seakan diajak kembali berpikir, sudahkah kita menjadi ibu yang baik untuk anak-anak? Sudahkah kita memberikan kasih sayang dan keadilan sama bagi mereka? Sudahkah kita memeluk mereka di kala anak-anak sukar dalam menjalani kehidupan? Sudahkah kita mendengarkan apa yang mereka inginkan dan segala pendapat mereka?
Barangkali memang tidak ada definisi terbaik untuk menjadi seorang ibu. Yang bisa kita lakukan hanya belajar dan bertumbuh bersama anak-anak. Kita juga tidaklah boleh takut untuk meminta maaf dan berkata, “Maafkan ibu karena tidak mendengarkanmu.”
Ibu, bagaimanapun tetaplah seorang ibu. Dia akan menyerahkan seluruh apa yang dimiliki, sekalipun itu adalah nyawanya.
Baca Juga: Tips Menulis dengan Gaya Story Telling
Untuk melatih kemampuanmu dalam menulis novel, kamu bisa mulai dengan membaca novel-novel gratis. Di manakah kamu bisa mengaksesnya? Akses saja di aplikasi Cabaca. Setiap harinya kamu bisa menemukan novel-novel gratis pilihan. Bersama Cabaca, mari kita menjadi pembaca kritis. Cabaca juga menunggu ulasan novel di akun sosial mediamu ya! [Lisma]
Suka baca novel genre lainnya? Cek di sini:
- Novel Romance
- Novel Dewasa
- Novel Komedi
- Novel Horor
- Novel Teenlit
- Novel Islami
- Novel Thriller
- Novel Fantasy