5 Novel dengan Latar Pergerakan Mahasiswa yang Wajib Dibaca!
5 Novel dengan Latar Pergerakan Mahasiswa yang Wajib Dibaca! - Negara Indonesia sedang bergejolak. Beberapa demonstrasi mahasiswa terjadi dalam sepekan terakhir, di antaranya melalui aksi #GejayanMemanggil, #SurabayaMenggugat, dan beberapa aksi di berbagai daerah lainnya. Demonstrasi ini bukan tanpa sebab. Beberapa RUU bermasalah, seperti RUU KPK, RUU KUHP, RUU Agraria, hingga RUU Pemasyarakatan disebut-sebut menjadi pemicunya.
Pergerakan mahasiswa di Indonesia bukan pertama kalinya terjadi, bahkan sering menjadi latar dari beberapa novel karya penulis Indonesia. Berikut novel tentang pergerakan mahasiswa yang bisa kamu baca.
1. Saman dan Larung Karya Ayu Utami

Terbit tahun 1998, Saman merupakan karya debut Ayu Utami. Novel yang mendapatkan penghargaan Novel Terbaik Dewan Kesenian Jakarta 1998 ini mengisahkan empat perempuan yang bersahabat sejak kecil yang membantu pelarian Saman, seorang bekas pastor Katolik yang menjadi aktivis, dari aparat rezim saat itu. Kisah ini berlanjut dalam novel selanjutnya, Larung, yang menceritakan kehidupan Saman di New York serta usahanya dengan para perempuan untuk menyelamatkan tiga mahasiswa yang akan ditangkap oleh rezim militer.
Tak hanya berlatar pergerakan mahasiswa, novel ini mengusung tema seksualitas dari perspektif perempuan yang saat itu masih terbilang tabu.
2. Notasi Karya Morra Quatro

Berlatar tahun 1998, novel karya Morra Quatro ini menghadirkan kisah cinta mahasiswa teknik elektro dan mahasiswi kedokteran gigi UGM melalui karakter Nino dan Naila. Bukan kisah cinta biasa, novel yang terbit pada 2013 ini kasig banyak gambaran tentang permusuhan dua kubu BEM fakultas, bagaimana perjuangan mahasiswa menggulingkan Orde Baru, hingga menjabarkan nasib mahasiswa yang menghilang pasca tragedi Mei 98.
3. 1998 Karya Ratna Indraswari Ibrahim

Tampaknya tahun 1998 ini memang jadi momentum sejarah perubahan republik Indonesia sehingga banyak novel tentang reformasi yang menarik untuk dibaca. Novel yang ditulis oleh Ratna Indraswari Ibrahim bercerita tentang Putri, anak Walikota Malang, yang bisa dibilang anti politik. Namun, setelah kuliah di Universitas Brawijaya, Malang, ia tak lagi bisa menghindar dari arus demonstrasi mahasiswa di kampusnya. Apalagi, penggerak demonstrasi itu adalah teman-teman satu angkatannya.
Baca Juga: 7 Novel Tentang G30S/PKI yang Wajib Kamu Baca
4. Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori

Kehidupan mahasiswa memang tidak bisa lepas dari semangat perjuangan dan idealisme. Hal itu tergambar dari persahabatan antara Laut, Alex, Sunu, Daniel, Julius, Gusti, Bram, dan Kinan, serta aktivis-aktivis lainnya, yang kerap membahas buku-buku terlarang seperti buku karya Pramoedya Ananta Toer. Pada bulan Maret 1998 sebagian dari mereka hilang tanpa jejak.
5. Beranda Kenangan Karya Putu Felisia

Novel ini hanya sekilas memberi gambaran soal pergerakan mahasiswa, terutama pada saat Kun ikut berdemonstrasi pada tahun 1998.

Akan tetapi, kalang kabutnya masa reformasi 1998 tergambar jelas dalam novel ini, terutama yang berkaitan dengan korban penjarahan dan nasib perempuan beretnis Tionghoa kala itu. Kamu bisa baca novel Beranda Kenangan gratis di Cabaca atau klik di sini.
Baca Juga: Ini 6 Alasan Novel Beranda Kenangan Layak Dibaca untuk Mengenang Kerusuhan Mei 1998
Demikianlah kelima judul novel dengan latar pergerakan mahasiswa yang direkomendasikan Cabaca. Jadi, perjuangan dan perubahan mungkin bisa terjadi di jalanan, tetapi jangan lupa, perjuangan juga bisa dimulai dari goresan pena. Yuk, baca novel Indonesia bagus lainnya di aplikasi Cabaca, unduh di Play Store sekarang! Jangan lupa cek cara mendapatkan kerang gratis juga.