Sinopsis Novel Pulang Karya Tere Liye
Sinopsis Novel Pulang Karya Tere Liye – Jika kamu mencari novel Pulang pdf, di sini kamu bisa baca isi novel Pulang Tere Liye melalui sinopsisnya. Cek di sini untuk baca ceritanya.
Novel Pulang Karya Tere Liye
Kalau pada kesusastraan zaman dulu kita mengenal nama Marah Rusli, Abdul Muis, dan lain sebagainya, maka di kesusastraan sekarang, nama Tere Liye pastilah tidak asing. Memang secara gaya bahasa maupun materi novel, keduanya tidak bisa disandingkan karena mempunyai aliran atau genre masing-masing, tapi kesuksesan Tere Liye dalam kesustraan di masa sekarang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Novel-novel Tere Liye digandrungi oleh banyak remaja. Selain karena topiknya yang relate, juga karena gaya bahasa Tere Liye yang sesuai zamannya. Salah satu novel Tere Liye yang terkenal berjudul Pulang. Sudahkah kamu membacanya? Kalau belum, berikut merupakan rangkuman novel Pulang Tere Liye.
Sinopsis Novel Pulang
Novel Pulang pertama kali diterbitkan oleh Republika sekitar tahun 2015. Sampai sekarang, novel ini mempunyai banyak sekali penggemar dan best seller.
Pulang mengangka kisah seorang gadis remaja berusia 15 tahun yang memiliki kemampuan hebat dalam berburu babi hutan. Karena kepiawaiannya itulah, Teuku Muda terkesan. Dia pun mengambil Bujang sebagai anak angkat dan membawanya ke kota.
Sedari dulu Bujang memang mempunyai kehidupan sulit di hutan rimba Sumatera. Bertemu dengan Teuku Muda merupakan anugerah Tuhan yang diberikan untuknya. Hidup di hutan mengajarkan Bujang banyak hal.
Semula orang tuanya berat untuk melepaskan Bujang, tapi karena keinginan supaya mendapatkan pendidikan layak, akhirnya mereka mau merelakan Bujang. Kebetulannya lagi, ayah juga mengenal Teuku Muda, yakni bos mafia yang sudah berteman lama dengannya.
Bujang yang dari desa akhirnya menjadi anak kota dan mempelajari banyak hal. Dia banyak memperhatikan dunia luar serta mendapatkan pendidikan layak yang diharapkan.
Waktu terus berlalu, menerpa Bujang dengan untuk menjadi seseorang yang lebih kuat. Salah satu momen yang menghancurkan Bujang adalah dirinya yang harus menerima takdir bahwa ayah dan ibu telah meninggal dunia. Kepergian orang-orang tersebut meninggalkan luka yang teramat dalam bagi Bujang.
Karena kejadian tersebut, Bujang meninggalkan sekolah. Dia berlatih bela diri mati-mati-matian untuk membalaskan dendam dan menjadi lebih kuat. Hanya saja, karena tidak menjaga diri, kesehatan Bujang semakin memburuk. Dia juga tidak makan dengan teratur.
Permasalahan Bujang tidak berhenti sampai di situ. Dia harus menghadapi kenyataan bahwa Kopong, tukang pukul di keluarga Tong, harus meninggalkan Bujang. Kepergian itu membuat luka di hati Bujang.
Meskipun demikian, Bujang berusaha untuk menjalani kehidupannya. Dia tidak boleh kalah dengan kenyataan yang ada.
Waktu terus berlalu, Bujang kembali ke ibu kota. Ternyata di sana, permasalahan telah menunggunya. Bujang harus dihadapkan pada pengkhiantan teman akrabnya di keluarga Tong, yakni Basyir.
Dari segala hal, pengkhiatan seorang teman akan membekas dalam waktu lama. Pengkhianatan tersebut menjelma luka bagi Bujang. Dia harus berjuang untuk berdamai dengan diri sendiri.
Bujang akhirnya memaknai arti kata “Pulang”, ketika dia bertemu dengan Tuanku Imam. Tuanku Imam merupakan seorang tokoh agama yang kenal dekat dengan keluarganya. Dari Tuanku Imam juga, dia mengetahui tentang asal-usul keluarganya.
Akhirnya kini Bujang mengerti alasan sebenarnya kenapa ayah menjadikan dia sebagai anak angkat dari Teuku Muka. Alasannya karena ayah dulunya merupakan tangan kanan Teuku Muda. Mereka menjalankan bisnis Shadow Economy.
Ayah Bujang yang bernama Samad, berhenti dari pekerjaannya dengan suatu alasan. Sebelum berhenti, dia berjanji kelak bila mempunyai anak laki-laki, dia akan memberikan kepada keluarga Tong.
Ayah memang telah menempati janjinya. Kini, anak itu atau yang bernama Bujang, telah menjadi bagian dari keluarga Tong.
Akhir cerita, Bujang telah berdamai dengan diri sendiri. Dia melanjutkan warisan keluarganya yang selalu terlibat dalam bisnis di “Dunia Hitam”, milik keluarga Tong. Seiring berjalannya usia dan pengalaman, Bujang telah berbeda jauh dari Bujang yang dahulu. Dia menjadi pemimpin dan anak kesayangan Teuku Muda di keluarga Tong. Bujang pun memimpin keluarga Tong.
Amanat Novel Pulang Tere Liye
Setiap cerita atau novel selalu mempunyai amanat secara keseluruhan. Tidak terkecuali dalam novel Pulang Tere Liye.
Jika disimak lebih lanjut, Pulang mempunyai pesan untuk keberanian dalam menghadapi segala permasalahan maupun tantangan hidup. Memang, pada prosesnya tantangan itu tidak mudah. Banyak pula yang akan membuat sedih perasaannya. Segala tantangan itulah yang menjadikan kita menjadi pribadi berbeda, sekalipun kita harus menghadapi banyak sekali tragedi maupun pengkhianatan.
Karena bagaimanapun segala yang ada dalam hidup ini merupakan pengalaman berharga yang harus disyukuri, baik itu pengalaman menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Segalanya akan membuat kepribadian baru yang lebih tangguh.
Tokoh Novel Pulang Tere Liye
Penokohan atau tokoh novel Pulang Tere Liye sangat penting guna menunjang perkembangan sebuah cerita. Selain tokoh utama, juga ada sejumlah tokoh pendukung untuk mengatur jalannya cerita. Berikut merupakan tokoh-tokoh yang ada di novel Pulang Tere Liye, yaitu sebagai berikut.
1. Bujang
Bujang merupakan tokoh utama sekaligus protagonis dalam novel Pulang. Bujang adalah sosok yang pemberani dalam menghadapi segala lika-liku prahara kehidupan. Pengembangan karakternya sangat terasa. Dia mempunyai banyak pengalaman berharga dalam hidup.
2. Teuku Muda atau Teuku Besar
Selaku pemimpin keluarga Tong, Teuku Muda mempunyai peranan besar. Dia adalah figur yang bijaksana sekaligus keras. Walaupun demikian, Teuku Muda memiliki kecerdasan luar biasa dalam mendidik Bujang. Perannya untuk membawa perubahan karakter sangatlah besar. Dia berhasil mengubah seorang tukang pukul untuk menjadi sosok berpendidikan yang jenius dan pintar.
3. Samad
Ayah dari Bujang ini memiliki banyak sekali rahasia. Dia merupakan sosok keras dan gengsian dalam memperlihatkan kasih sayang kepada adnak. Walaupun begitu, Samad tetaplah ayah hebat bagi Bujang.
4. Ibu Bujang
Sebagai sosok perempuan yang lembut dan penyayang, ibu Bujang mengajarkan Bujang untuk bersikap kaish sayang. Ibu ini yang senantiasa melangitkan doa-doa terbaik untuk anaknya.
5. Kopong
Kopong adalah teman Bujang. Dia merupakan orang pertama di keluarga Tong yang mengajari dia berkelahi. Karakter Kopong berfungsi untuk membentuk kepribadian baru dari Bujang. Sosok Kopong adalah memiliki jiwa setia dan selalu ada untuk Bujang.
6. Teuku Imam
Kakek Bujang yang sangat mencintai cucunya. Dia merupakan orang tua yang senantiasa memberikan semangat maupun nasihat kepada Bujang.
7. Basyir
Dalam novel, barangkali Basyir digambarkan sebagai sosok antagonis. Dia merupakan pengkhianat di keluarga Tom dan menambah keruwetan konflik.
Latar Novel Pulang Tere Liye
Sebuah novel, terkadang mempunyai latar atau setting yang kompleks. Latar dalam novel Pulang Tere Liye adalah di daerah Talang, Hong Kong, Manila, Makau, dan di ibu kota.
Sedangkan latar waktu yang bisa kamu baca dalam novel ini, yakni peristiwa sekarang atau masa kini dan dua puluh tahun silam.
Untuk latar sosialnya adalah suasana markas keluarga Tong yang merupakan keluarga mafia. Jadi, sudah sewajarnya untuk didominasi oleh adegan pukul-memukul.
Baca Juga: Novel Asmarandhana by Raisa Utari
Semoga sinopsis novel Pulang Tere Liye ini bisa membantumu untuk memahami keseluruhan isi novelnya ya. Jangan lupa untuk beli novel originalnya untuk mendukung penulisnya terus berkarya.
Apabila kamu menyukai novel sejenis ini, Cabaca mempunyai banyak koleksi, loh. Setiap harinya juga selalu update bab-bab baru setiap harinya. Cara membacanya pun sangat mudah. Kamu hanya perlu install aplikasi Cabaca di Play Store kemudian buatlah akun. Manfaatin kesempatan baca novel online mulai Rp5 ribu. Jangan lupa install ya! [Lisma]