Quotes dari Drakor Little Woman Paling Ngena
Quotes dari Drakor Little Woman Paling Ngena – Sudah pernah nonton drakor Little Women? Yuk, intip quotes drakor Little Women yang paling berkesan yang bisa kamu bagikan ke media sosial.
Sinopsis Drakor Little Women
Drama Korea Little Women diangkat dari sebuah karya sastra dengan judul yang sama, berkisah tentang tiga perempuan bersaudara yang hidup dalam kemiskinan. Suatu hari kakak beradik itu terlibat dalam sebuah kasus besar, yakni hilangnya uang sebesar 70 miliar won. Mereka diceritakan harus bertarung melawan politisi sekaligus keluarga terkaya di Korea Selatan.
Agak berbeda dengan Little Women versi asli yang ditulis oleh Louisa May Alcott. Versi aslinya menceritakan empat orang bersaudara dan kisah ini merupakan pengalaman nyata si penulis. Dalam versi drakornya, diceritakan Oh In-joo (Kim Go-eun) bekerja sebagai akuntan dan ingin membuat keluarganya keluar dari garis punya hidup yang layak. Si anak tengah, Oh In Kyung (Nam Ji-hyun), dikisahkan berprofesi sebagai reporter di sebuah stasiun berita Korea. Pekerjaan In-kyung membuatnya harus berurusan dengan kasus-kasus penting, seperti pencurian, penipuan, hingga korupsi. Sedangkan, si anak bungsu atau Oh In-Hye (Park Ji-Hu) digambarkan punya bakat di bidang seni. Ia berhasil masuk SMA seni bergengsi dan berusaha meringankan beban kakak-kakaknya.
Quotes Drakor Little Women
Nah, kalau kamu mencari quotes Little Women yang lengkap, silakan cek quote drakor di bawah ini ya.
- “People believe that they have free will. But the truth is that we are controlled by money. If we were cut in half, we’d find ourselves infested by a money-hungry centipede.” – Hwa Young
- “Menurutmu, apa yang harus kita lakukan untuk hidup semanusiawi mungkin dan bebas dari pengaruh uang?” – Hwa Young
- “Jadi, mengapa kamu mengejar 70 miliar won itu? Apakah kamu hanya memikirkan kebahagiaan senilai 70 miliar won? Kamu mengabaikan betapa berharganya penderitaan itu.” – Direktur Won
- “Ketika kamu tinggal di daerah miskin, kamu dapat menyaksikan bahkan anak-anak yang paling cerdas pun menjadi layu.” – Tn. Jang
- “Saat saya melihat uang itu, saya merasa telah menemukannya sebagai kompensasi atas kemiskinan yang telah saya alami sepanjang hidup saya. Sensasi dan keserakahan yang saya rasakan saat menghitung uang itu.” – In Joo
- “Di keluarga miskin kita, aku adalah seorang gadis yang selalu menerima banyak hal. Aku selalu takut tidak akan bisa membayarnya kembali. Aku takut aku akan berakhir tidak layak mendapatkan cinta yang kau tunjukkan padaku.” – In Hye
- “Semuanya menjadi mudah jika kau punya uang.” – In Kyung
- “Dia seharusnya sudah menyerah sekarang. Tapi dia sangat ulet karena dia tumbuh dalam kemiskinan.” – Tn. Jo
- “What should I become with this money?” – In Joo
- “Saya akan mengingat hari ini. Ini akan menjadi ulang tahun terakhir saya saat masih miskin.” – In Joo
- “Saya suka menghitung uang sejak saya masih kecil. Saya menghitung uang di dalam kepala saya untuk bersenang-senang. Ketika uangnya banyak, saya akan mengubahnya menjadi jumlah makanan.” – In Joo
- “Anda harus mengerti bahwa dua bangunan tidak dapat dibangun di tempat yang sama. Bangunan lama harus dihancurkan sepenuhnya. Hanya dengan begitu kita dapat membangun sesuatu yang jauh lebih indah.” – Park Jaesang
- “Kemiskinan dapat menjatuhkan orang tetapi juga dapat membuat orang lebih kuat.” – In Kyung
- “I believe that people become rich by choice. Should I get married or become rich? I was at a crossroad. I chose to become rich.” – Great Aunt
- “Kapitalisme adalah permainan psikologis. Ada emosi yang hanya bisa diatasi oleh orang kaya sementara orang miskin tidak bisa.” – Great Aunt
- “Anda harus siap kehilangan sesuatu untuk menghasilkan banyak uang. Karena hanya mereka yang mengambil risiko lebih besar yang bisa menang.” – Great Aunt
- “Orang kaya mempertaruhkan modal mereka sementara orang miskin harus mempertaruhkan nyawa mereka.” – Won Sang Woo
- “You die if you don’t have money.” – In Joo
- “Saya tidak keberatan menjadi miskin. Itulah yang selalu saya alami. Tetapi saya tidak ingin menjadi pencuri karena saya miskin. Itu berarti saya kalah.” – In Kyung
- “People die when they’re poor.” – In Joo
- “Apa yang ingin kamu beli jika kamu punya uang? Mantel musim dingin. Pakaian musim dingin adalah simbol status. Di musim panas, pakaianmu tidak benar-benar menunjukkan betapa miskinnya dirimu. Tapi pakaian musim dingin mahal.”
- “Tidak ada yang gratis di dunia ini. Jika kamu berutang kepada seseorang melebihi apa yang dapat kamu bayar, Tuhan tahu apa yang harus kamu berikan sebagai balasannya nanti.” – In Joo
- “Kisah yang kucari di seluruh dunia adalah kisah keluargaku yang miskin.” – In Kyung
- “Ada orang yang memberi kita barang karena kita tampak miskin. Mereka memberi kita makanan dan pakaian lama mereka. Jika kamu mengambilnya, mereka akan memperlakukanmu seperti pengemis. Mereka akan mengasihanimu.” – In Joo
- “When we feel like that money is ours, will we stop wanting those things?” – Hwa Young
- “What was it you wanted to study? Economics. I wanted to know why some are poor while others are rich.”
- “Hujan mengingatkanku pada aliran uang. Pada akhirnya, uang juga mengalir melalui jalur yang sudah dikenal.” – In Kyung
- “Tidakkah kau tahu bahwa kematian adalah sesuatu yang juga bisa dialami oleh yang hidup? Tidak semua orang benar-benar hidup.” – Hwa Young
- “Di mana jiwa tinggal? Aku selalu menginginkan rumah tempat jiwaku bisa tinggal.” – In Joo
- “Aku bekerja perlahan tetapi aku selalu tepat sasaran.” – In Kyung
- “Kau tidak bisa melakukan ini dengan berita. Perang dilakukan dengan menggunakan senjata.” – Tn. Choi
- “Dia mabuk dengan prosesnya. Dia pasti merasa mahakuasa. Uang cenderung melakukan itu pada orang-orang.” – Sutradara Won
- “Orang biasa tidak akan mencari nafkah dengan mencuci uang.” – In Joo
- “Bagiku, dia hanyalah uang. Kau tahu betapa aku mencintai uang. Aku menganggapnya sebagai uang.” – In Joo
- “Pernahkah kau berharap untuk dilahirkan kembali? Selalu. Setiap hari.”
- “Pemimpin tidak menyerukan rakyat. Rakyatlah yang menyerukan pemimpin.” – Choi Do-il
- “Apa itu mencuri? Apakah mengambil uang kotor yang bukan milik siapa pun juga termasuk mencuri?” – In Joo
- “Uang bersifat sementara sehingga membuatmu cemas. Ubahlah menjadi hal-hal yang tidak dapat diambil.” – Won Sang Woo
- “Kalau begitu, bisakah kau melakukannya juga? Bisakah kau mengkhianati seseorang yang paling mencintaimu di dunia ini?” – Park Jaesang
- “What could be more powerful than death? Money? Who could buy someone’s death with money? How coldhearted could they be?” – In Kyung
- “Orang mungkin berbohong, tetapi uang itu jujur.” – In Kyung
- “Orang menyimpan hal yang paling mereka hargai di dalam hati mereka. Kami menghargai hal yang sama.” – Choi Do-il
- “Nothing in this world is more sacred than money.” – Choi Do-il
- “Pasti sangat menyakitkan untuk berhenti belajar karena kita tidak punya uang. Sekarang kamu bisa belajar sepuasnya.” – In Hye
- “Perasaanmu padaku adalah apa yang psikolog sebut sebagai ‘keterikatan’ dan ahli biologi menyebutnya ‘jejak’. Tapi itu berbeda dengan romansa.” – In Kyung
- “Pastikan kamu membeli apartemen. Bukan untuk keluarga kita, tapi tempat yang bisa kamu sebut milikmu sendiri. Aku harap suatu hari nanti, kamu bisa makan, tidur, dan bekerja, hanya untuk dirimu sendiri.” – In Hye
- “I won’t ask you for anything else. Peace is all I ask for.” – Ha Jongho
- “Kau harus pergi sendiri. Sejauh mungkin. Sejauh yang kau bisa.” – Hwa Young
- “Satu-satunya alasan kau menikahiku adalah karena aku adalah putri seorang jenderal. Kau pikir bahkan anak seorang sopir bisa menjadi presiden jika mereka menikahiku.” – Direktur Won
- “Jika kau memiliki seseorang yang kau cintai, kau tidak dapat melakukan hal sembrono itu.” – Direktur Won
- “What kind of love did you want? The kind you get for being a good painter. The kind of love you get because you’re a good kid, have silky hair, or because you’re useful. Love like that.
- “Aku mencintaimu karena jempol kakimu yang menonjol, karena kau selalu bersendawa setelah makan sejak kau masih bayi, karena bau napas dan rambutmu saat kau bangun tidur, dan karena sifat pemarahmu yang membuatmu membalas dendam meskipun kau tidak pernah meminta maaf atas kesalahanmu sendiri. Itulah alasan mengapa aku mencintaimu. Tidak ada alasan lain.” – In Kyung
- “Seorang anak adalah cerminan dari keluarganya.” – Ms. Park
- “Don’t try too hard. You’re a young woman with your whole life ahead of you.” – Ms. Park
- “Mana yang kau pilih? Orang tua yang kaya tapi jahat atau orang tua yang tidak kompeten tapi baik?” – In Kyung
- “Beberapa orang tidak seharusnya menjadi ibu. Sayangnya, ibu kita adalah salah satunya.” – In Joo
- “Bunga juga punya kepribadian. Jika Anda mencampur terlalu banyak jenis, mereka akan saling kesal dan layu. Sekarang tidak mengesankan. Tapi begitu mekar, akan seperti putri sejati.” – Hwa Young
- “Saya tidak peduli apa yang Anda bawa dalam kehidupan pribadi Anda. Tapi jangan membawanya ke kantor.” – Hwa Young
- “Karena Anda memilih sepatu hak tergantung pada perasaan Anda.” – pramuniaga
- “Seberapa tinggi seseorang bisa bangkit dari keterpurukan?” – Hwa Young
Baca Juga: 30++ Quote Drakor Dear Hyeri Paling Mengena
Sudah menemukan quotes drama Korea Little Women favoritmu? Drakor Little Women ini ternyata banyak sekali punya dialog menarik dan kontemplatif ya, pantas saja banyak penonton yang menyukainya.
Usai streaming drakor, cobain yuk, baca novel online di aplikasi Cabaca. Ada banyak banget novel online yang sudah dicek kualitasnya karena Cabaca adalah platform baca novel online terkurasi. Genre yang ditawarkan pun bermacam-macam mulai dari teenlit, horor, novel dewasa, dan masih banyak lagi. Download Cabaca di Google Play, dan nikmati baca novel murah mulai Rp5 ribu. [Asya]
Cari novel genre apa? Cek di sini:
- Novel Romance
- Novel Dewasa
- Novel Komedi
- Novel Horor
- Novel Teenlit
- Novel Islami
- Novel Thriller
- Novel Fantasy