Novel Countdown to Death by LyneLoo
Novel Countdown to Death by LyneLoo – Pagi hari, warga desa Jetis digegerkan dengan penemuan mayat yang tergantung di pohon asam. Warga sempat mengira itu adalah tindakan bunuh diri, tapi bukti-bukti serta kasus kematian korban lain yang terjadi sebelumnya menggiring polisi berkesimpulan bahwa semua yang terjadi adalah pembunuhan berantai.
Namun, siapakah pelakunya? Lalu, mengapa pelaku hanya mengincar anak-anak yang bersekolah di SMA Pelita?
Novel Countdown to Death
Pagi hari warga desa Jetis dikejutkan dengan ditemukannya tubuh yang tergantung di pohon asam milik warga. Warga tersebut bernama Pak Icang. Istrinyalah yang pertama kali menemukan jasad itu. Ia hendak ke kebun belakang, memetik cabai untuk memasak.
Pagi itu masih sekitar pukul lima lewat. Setelah selesai salat subuh, Bu Icang berjalan keluar rumah menuju pekarangan belakang rumahnya yang ditumbuhi banyak tanaman. Niatnya hanya mengambil cabai. Namun, ia malah menemukan hal lain yang membuatnya terkejut dan berteriak kencang hingga membangunkan seluruh penghuni rumah beserta tetangga terdekat.
Apa yang dilihatnya sangat mengerikan.
Awalnya, Bu Icang hanya mengira itu orang-orangan sawah yang baru dipasang suaminya. Kebun belakang mereka memang berisi berbagai macam tanaman yang bisa menjadi sasaran burung dan hewan pemangsa lainnya. Namun setelah diamati lebih dekat, itu adalah tubuh seorang gadis berseragam SMA. Matanya terbelalak, mulutnya terbuka lebar seolah berteriak, kulitnya telah menggelap dan seutas tali mengikat lehernya ke salah satu dahan pohon asam yang belum terlalu tinggi.
Jeritan Bu Icang yang membangunkan seluruh anggota keluarganya membuat mereka menghampiri sumber suara. Di sana, mereka mendapati istri dan ibu mereka jatuh terduduk di hamparan tanah pekarangan. Bu Icang gemetar hebat sambil tangannya menunjuk satu arah yang kemudian dilihat seluruh penghuni rumah itu.
"Bi, panggil Pak RT. Jun, jangan biarin orang-orang mendekat, Bapak mau bawa Ibu masuk dulu." Mendengar perintah itu, Abi, anak tertua Pak Icang berlari menuju rumah Pak RT. Sedangkan Juna, anak Pak Icang yang paling muda, menutup akses ke halaman mereka yang berupa pagar di sisi samping rumah.
Pak Icang membawa istrinya masuk ke. Tubuhnya masih gemetaran hebat. Jelas saja, melihat sesuatu yang seperti itu pasti sangat traumatis. "Minum ya, Bu. Tenangin diri dulu. Jangan diinget-inget lagi." Pak Icang mengambilkan segelas air untuk istrinya yang duduk di kursi dapur.
"Itu siapa, Pak? Ngapain kok bunuh diri di situ?" tanya Bu Icang setelah lebih tenang. "Kok Bapak gak ngenalin wajahnya ya, Bu. Tapi, ya mungkin Bapak gak segitunya merhatiin. Wajahnya serem gitu."
"Kita harus lapor polisi ya, Pak?" tanya Bu Icang lagi. Sebagian dirinya tidak ingin berurusan dengan pihak berwajib, namun ia tahu mereka tak bisa mengelak karena rumahnyalah yang dijadikan tempat bunuh diri.
"Ya harus, Bu. Sebagai warga yang baik, kita wajib kerja sama dengan polisi. Kasian kan kalau orang tuanya anak itu gak tau apa-apa." Pak Icang mengusap-usap bahu istrinya untuk menenangkan wanita itu.
"Pak! Pak RT di sini!" Panggil Abi dari arah samping rumah. Pak Icang langsung bergegas keluar meninggalkan istrinya sendiri. "Ada apa, Pak Icang? Kok Abi tau-tau datang kerumah bilang ada mayat? Siapa yang meninggal?" Pak Icang tidak banyak bicara dan hanya mengarahkan Pak RT yang bernama Burhan itu untuk berjalan ke arah pohon asam.
Pak RT langsung kaget bukan main. "Astagfirullah! Itu siapa, Pak?!"
Pak Icang menggeleng, "Saya gak tau, Pak RT. Saya gak mengenali wajahnya."
"Tapi kalo diliat dari seragamnya, itu seragam SMA dekat komplek, Pak," ujar Abi.
"SMA dekat komplek? Pelita maksudnya?" tanya Pak RT.
Daftar Isi Novel Countdown to Death
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Baca Juga: Novel Asmarandhana by Raisa Utari
Suka baca novel misteri Indonesia? Mendingan buka aplikasi Cabaca, platform baca novel digital yang menyediakan lebih dari 500 judul novel terpilih yang berkualitas dengan harga terjangkau, cocok untuk yang suka cari novel murah. Genre lainnya pun ada di sana, mulai dari komedi, cerita romantis, dan masih banyak lagi. Mau coba baca dulu? Manfaatin program Jam Baca Nasional pukul 21.00 - 22.00 WIB tiap hari untuk baca novel tertentu. Install aplikasi Cabaca dulu ya di HP kamu, soalnya program ini hanya berlaku di aplikasi.