10 Motif Batik Populer untuk Dipakai di Hari Batik Nasional
10 Motif Batik Populer untuk Dipakai di Hari Batik Nasional – Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Ini dia motif batik Indonesia yang bisa kamu pakai untuk sehari-hari.
Macam-Macam Motif Batik di Indonesia
Terdapat begitu banyak motif batik yang menghiasi kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiri dalam motif batik. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi berbagai macam motif batik beserta sejarah dan maknanya yang mendalam.
1. Motif Parang
Motif Parang adalah salah satu motif batik yang paling dikenal di Indonesia. Motif ini memiliki pola berbentuk seperti mata tombak atau golok yang saling bersilangan. Parang memiliki makna simbolik sebagai bentuk perlindungan terhadap segala bentuk bahaya dan ancaman. Motif ini juga sering digunakan dalam upacara pernikahan sebagai simbol keharmonisan dan keutuhan.
Sejarahnya, motif Parang pertama kali dikenal pada zaman Majapahit, sekitar abad ke-13. Kemudian, motif ini berkembang di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Solo, Yogyakarta, dan Cirebon.
2. Motif Kawung
Motif Kawung memiliki ciri khas berbentuk lingkaran dan persegi yang berulang. Motif ini berasal dari zaman Mataram Kuno dan menggambarkan buah Kawung, yaitu buah kelapa. Motif Kawung memiliki makna simbolik tentang keluarga dan kesatuan. Motif ini sering digunakan dalam pakaian pengantin sebagai simbol kesuburan dan kebahagiaan.
Kawung awalnya digunakan oleh kalangan kerajaan Mataram Kuno dan kemudian berkembang menjadi motif yang lebih umum digunakan oleh masyarakat Jawa.
3. Motif Parang Lereng
Motif Parang Lereng adalah salah satu motif batik yang menggambarkan pegunungan atau bukit dengan garis-garis meliuk-liuk. Motif ini melambangkan keindahan alam dan keberanian. Motif Parang Lereng sering digunakan dalam pakaian sehari-hari dan seragam, tetapi tidak boleh digunakan di acara pernikahan. Sama seperti motif Parang, motif batik tersebut hanya boleh dipakai oleh keluarga kerajaan. Hal itu tidak lepas dari sejarah berdirinya Dinasti Mataram.
4. Motif Truntum
Motif Truntum adalah motif yang menggambarkan burung merak dan bunga melati yang saling bersilangan. Motif ini melambangkan kebahagiaan, keindahan, dan kemurnian. Motif Truntum sering digunakan dalam pakaian pengantin sebagai simbol kebahagiaan dalam pernikahan.
Motif Truntum berasal dari Jawa Tengah dan sering digunakan oleh keraton Jawa.
5. Motif Sekar Jagad
Motif Sekar Jagad adalah motif yang menggambarkan bunga-bunga yang tersebar di alam semesta. Motif ini melambangkan keragaman alam dan persatuan manusia di seluruh dunia. Motif Sekar Jagad sering digunakan dalam upacara-upacara adat dan acara penting lainnya.
Motif ini berasal dari Bali dan sering digunakan dalam seni ukir dan tekstil.
Baca Juga: 10 Tempat Donasi Baju di Indonesia Terbaru
6. Motif Mega Mendung
Motif Mega Mendung adalah motif yang menggambarkan awan mendung yang berwarna biru dan putih. Motif ini melambangkan harapan dan kebaikan. Motif ini berasal dari Cirebon dan sering digunakan dalam pakaian adat.
Motif Mega Mendung pertama kali diperkenalkan oleh Kanjeng Ratu Kencana, istri Sultan Sepuh XIV, pada abad ke-19.
7. Motif Semen Rante
Asal katanya dari kata semen berasal dari kata semi atau tumbuh dan kata rante atau rantai. Jika digabungkan berarti, berseminya kekuatan dalam satu ikatan. Bukan hanya diikat oleh tali, melainkan rantai sudah tak diragukan betapa kuat jalinannya.
Oleh karena itu, motif ini digunakan melambangkan persatuan dan kebersamaan dalam masyarakat. Motif ini juga sering digunakan untuk melambangkan kesetiaan.
8. Motif Tumpal
Motif Tumpal adalah motif yang menggambarkan pola berbentuk segitiga terbalik dan teratur. Motif ini melambangkan perjalanan kehidupan yang tidak selalu lurus, tetapi juga dilimpahi kesuburan dan harapan akan keberhasilan dalam hidup.
9. Motif Sogan
Motif batik Sogan didominasi oleh warna cokelat muda dan memiliki motif yang khas bunga dengan aksen titik-titik atau lengkungan garis. Dulunya, batik ini hanya dipakai raja-raja di Jawa khususnya keraton kesultanan Solo. Namun, sekarang tidak lagi. Batik ini dapat dipakai oleh siapa saja, baik warga keraton maupun orang biasa.
10. Motif Batik Tujuh Rupa
Berasal dari Pekalongan, motif batik tujuh rupa ini sangat kental dengan nuansa alam, baik bergambar hewan maupun tumbuhan. Motif-motif tersebut diambil dari berbagai campuran kebudayaan lokal dan etnis Cina. Seperti yang kita ketahui, dulu Pekalongan atau daerah pesisir utara adalah tempat transit para pedagang dari berbagai negara. Oleh sebab itu, terjadilah akulturasi budaya yang membuat batik Pekalongan biasanya berwarna cerah dan sangat khas dengan alam, misalnya motif jlamprang, motif buketan, motif terang bulan, motif semen, dan motif lung-lungan.
Baca Juga: 10 Idol K-Pop yang Suka Pakai Batik
Dalam budaya Indonesia, batik bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga memiliki makna yang mendalam. Melalui motif-motifnya yang beragam, batik menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan. Semua motif batik ini mencerminkan keindahan alam, nilai-nilai budaya, dan sejarah yang panjang di baliknya. Semoga dengan adanya Hari Batik Nasional, kita jadi punya pemahaman lebih dalam tentang kekayaan motif batik Indonesia.
Baca Novel Indonesia
Tidak hanya kekayaan budaya, Indonesia juga punya banyak sekali cerita menarik yang tidak ada habisnya. Oleh karena itu, jika kamu cari novel murah sekaligus ingin baca novel online, yuk install aplikasi Cabaca. Cabaca merupakan platform baca novel Indonesia yang menawarkan novel Indonesia terbaru dari berbagai genre. Rasakan keseruannya dengan install aplikasinya di Play Store. [Asya]