Cara Menghitung Pembayaran Fidyah
Cara Menghitung Pembayaran Fidyah – Kamu yang tidak mampu melakukan puasa, dapat membayar fidyah. Ini dia tata cara menghitung fidyah yang wajib kamu tahu.
Pengertian Fidyah
Allah Swt. memiliki sifat pengasih dan pemurah. Walaupun puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban, Allah memberikan kelonggoran bagi orang-orang yang tidak mampu melakukan puasa. Bagi orang yang tidak mampu ini, harus meng-qada puasa atau cukup membayar fidyah.
Fidyah artinya memberikan makan kepada satu orang miskin sebagai pengganti bagi yang tidak mampu berpuasa di bulan Ramadan.
Golongan yang Boleh Membayar Fidyah
Meski terdapat kelonggaran, ada beberapa kriteria dan golongan orang yang boleh tidak berpuasa. Berikut merupakan golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan membayar fidyah.
1. Orang yang Sakit
Orang yang sakit di sini, bukan penyakit yang ringan-ringan, seperti flu atau sejenisnya. Masa meriang atau flu biasa saja langsung tidak puasa. Tidak boleh ya. Golongan ini diperuntukkan bagi mereka yang sakit dan secara umum ditetapkan sulit untuk sembuh lagi, seperti penderita kanker stadium akhir dan lain sebagainya.
2. Orang Tua atau Lemah yang Sudah Tidak Kuat Lagi Berpuasa
Fidyah orang tua bisa dibayarkan oleh anak atau cucu yang mampu. Setelah membayar fidyah, para orang tua tidak wajib meng-qada puasa lagi.
3. Wanita Hamil dan Menyusui
Dalam hadis HR. Abu Dawud disebutkan bahwa wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap keadaan anak-anaknya, mereka boleh berbuka dan memberi makan seorang miskin.
Dari dalil di atas, para ulama sepakat bahwa ibu hamil dan menyusui boleh tidak berpuasa jika dikhawatirkan membahayakan bayi yang dikandung atau anak yang sedang disusui.
Untuk bayar fidyah ibu hamil dan bayar fidyah ibu menyusui sendiri, ada tiga perbedaan pendapat dari kalangan ulama. Ada yang berpendapatan cukup membayar fidyah, tanpa perlu meng-qada. Ada juga yang bilang hanya wajib meng-qada. Dan yang terakhir, meng-qada dan membayar fidyah sekaligus.
4. Orang yang Pekerjaannya Sulit, Seperti Pekerja Kasar atu Kuli Bangunan
Keringanan ini diberikan supaya pekerja kasar atau tenaga burug agar tetap terjaga kesehatannya. Dokter dan tenaga medis Covid-19 juga masuk golongan ini. Orang yang masuk dalam golongan ini wajib membayar fidyah dan meng-qada puasa.
5. Orang yang menunda kewajiban meng-qada puasa Ramadan tanpa uzur syar’i hingga Ramadan tahun berikutnya telah menjelang.
Semisal tahun ini, kita utang puasa sebanyak 5 hari dan sampai Ramadan tahun depannya belum bisa mengqada puasa, maka harus membayar fidyah ditambah meng-qada 5 hari di tahun ini.
Cara Menghitung Fidyah
Cara membayar fidyah dari golongan satu sampai lima adalah sama, yakni 1 mud atau disesuaikan dengan seporsi makanan yang biasa dimakan. Semisal, dalam satu kali makan kamu menghabiskan Rp20.000, maka kamu bisa memberikan uang Rp20.000 kepada fakir miskin, bisa dibayarkan per hari atau keseluruhan fidyah dibayar di hari itu juga.
Waktu terbaik dalam membayar fidyah adalah ketika kamu tidak berpuasa atau diakhirkan sampai akhir Ramadan.
Namun, kalau kamu belum memiliki uang diperbolehkan untuk tidak membayar saat itu juga. Hukum membayar fidyah adalah wajib, dengan catatan mampu secara perekonomian. Apabila belum mampu, maka fidyah bisa ditangguhkan sampai mampu membayarnya.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Masjid di Bandung yang Memberikan Buka Puasa Gratis
Itulah sedikit penjelasan mengenai apa itu fidyah dan bagaimana cara membayarnya. Semoga bermanfaat. Sambil menunggu waktu berbuka puasa. bagaimana mengisi waktu dengan baca novel online? Apalagi sudah ada aplikasi Cabaca yang kualitas novelnya gak kaleng-kaleng atau bisa dibilang novel terkurasi. Gak hanya novel Indonesia terbaru dengan genre islami saja, ada juga cerita romantis maupun cerita horor yang menarik untuk dibaca, mulai dari Rp5 ribu saja. Dapatkan promonya sekarang! [Lisma]