Apakah Novel Termasuk Buku Non Fiksi? Ini Penjelasan Lengkapnya
Apakah Novel Termasuk Buku Non Fiksi? Ini Penjelasan Lengkapnya – Masih sering kesulitan membedakan novel dan nonfiksi? Ini dia perbedaan novel fiksi dan non fiksi.
Memahami Proses Menulis
Terkadang menulis ya menulis saja. Adakalanya memang tidak terlalu terpacu pada teori. Setuju nggak dengan kalimat di atas?
Proses menulis adalah kreativitas yang tidak terbatas. Meskipun demikian, memahami teori dasar sangatlah berguna bagi seorang penulis. Dengan teori-teori itulah, tulisannya dapat berkembang dan dalam sisi promosi, penulis tidak kesulitan menyebutkan naskahnya sebagai genre atau kelompok tulisan seperti apa.
Setelah kamu memahami dasar kepenulisan, barulah kamu bisa berekspresi sebebas mungkin dan boleh menabrak pakem-pakem yang sudah ada.
Kali ini Cabaca akan memberikan teori mengenai, apakah novel termasuk buku non fiksi? Untuk membahasnya, sepertinya harus kembali kepada pengertian kepenulisan itu sendiri.
Pengertian Kepenulisan
Berdasarkan asal usul pembentukan kata, kepenulisan berasal dari kata “tulis”. Yang mana arti dari tulis adalah kegiatan menulis yang dilakukan oleh seseorang. Kegiatan menulis bisa berarti menulis di akun sosial media atau dalam skala profesional menulis buku.
Sedangkan orang yang melakukan kegiatan menulis tersebut disebut sebagai penulis, entah itu dia melakukan proses menulis di sosial media maupun menuliskan buku. Selain penulis, ada juga pengarang. Meskipun penulis dan pengarang menuliskan hal berbeda, tapi keduanya tetaplah melakukan pekerjaan menulis untuk menghasilkan sebuah karya.
Dari pengertian di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kegiatan menulis yang dilakukan oleh seorang penulis atau pengarang, umumnya disebut sebagai kepenulisan.
Dalam kepenulisan ini, ada banyak faktor yang perlu diperhatikan, seperti: gagasan atau inti dari suatu tulisan, karakter maupun karakterisasinya, proses penceritaan, gaya bahaya, alur dari suatu tulisan, dan lain sebagainya. Akhir dari kepenulisan itu sendiri adalah menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif.
Yang mana setiap orang terkadang mempunyai cara-cara berbeda dalam menghasilkan karyanya. Bisa saja dua orang menuliskan mengenai matahari, tapi keduanya mengeksekusi atau menulis dengan hal berbeda.
Baca Juga: 8 Perbedaan AU dan Fanfic, Penulis Harus Tahu!
Penggolongan Karya Tulis
Karya tulis sendiri mempunyai banyak sekali ragam. Ibaratnya seperti bunga mawar. Barangkali kita akan menyebut seluruh varietas bunga mawar dengan sebutan bunga mawar, tapi pada kenyataannya, jika kita klasifikasikan secara menyeluruh, bunga mawar terdiri dari beragam warna, seperti: merah, putih, ungu, hijau kuning, dan lain-lain. Sedangkan jenisnya dari bunga mawar sendiri pun juga banyak. Nama jenisnya umumnya adalah berdasarkan nama ilmiah.
Begitu pula kiranya dengan karya tulis. Banyak sekali jenis karya tulis atau yang biasanya dikenal sebagai genre. Namun, secara global atau penggolongan, karya tulis dibedakan menjadi dua, yakni Fiksi dan Nonfiksi.
Fiksi merupakan karya tulis yang biasanya berbentuk cerita atau narasi yang mana prosesnya diciptakan berasalkan imajinasi penulis. Dalam fiksi seorang penulis haruslah memperhatikan mengenai karakter, tempat, watak, dan peristiwa-peristiwa yang ada terkadang tidak ada dalam kehidupan nyata. Karya fiksi juga mempunyai nama lain, yakni prosa.
Contoh karya fiksi adalah sebagai berikut:
1. Novel
Berdasarkan pengertian, novel adalah karya sastra fiksi panjang, yang setiap naskahnya mempunyai alur cerita kompleks dan karakter yang berkembang. Jumlah halaman dari novel bisa terdiri dari lima puluh ke atas.
Novel sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu realis, romantis, misteri, sejarah, fantasi, sains fiksi, petualangan, dan horor.
2. Cerpen
Cerpen mempunyai unsur-unsur yang tidak jauh berbeda dari novel. Dalam cerpen ada yang namanya setting, tokoh, karakter, alur, dan sebagainya. Namun, perbedaan yang paling mencolok dari novel adalah jumlah katanya. Kepenulisan cerpen mempunyai halaman atau jumlah kata relatif pendek. Umumnya pula hanya dibaca sekali duduk.
3. Puisi
Karya prosa ini memiliki unsur-unsur yang tidak sama dengan novel maupun puisi. Puisi ditulis dalam bentuk berirama atau metrum khas. Dalam puisi sering menggunakan bahasa yang kreatif dan figuratif yang mengekspresikan emosi, pemikiran maupun pengalaman penulisnya. Bahasa puisi juga sering menggunakan retoris, semacam metafora, personifikasi, dan simbolisme.
Macam-macam dari puisi adalah naratif, lirik, deskriptif, elegi, ode, satir, haiku maupun bebas.
4. Naskah Drama
Drama adalah tulisan yang berisi dialog, narasi dan petunjuk panggung. Naskah ini sengaja dirancang untuk dipentaskan di atas panggung atau di layar. Untuk unsurnya pun tidak jauh berbeda dari novel maupun cerpen.
Sementara Nonfiksi adalah tulisan yang berdasarkan fakta, informasi dan kejadian nyata. Bentuk dari non fiksi berupa artikel, esai, biografi, naskah ilmiah, atau laporan berita. Tujuan dari adanya jenis tulisan ini adalah untuk memberikan informasi akurat mengenai sesuatu kepada para pembacanya.
Novel Bukanlah Non Fiksi
Dari pembahasan di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwasanya novel merupakan karya fiksi, yang mana di dalamnya ada tokoh yang dijalankan. Tokoh tersebut memiliki karakter dan watak. Kemudian tokoh mempunyai tempat tinggal dan segala prahara yang menyertainya.
Masalah maupun keinginan dari tokoh merupakan sebuah rintangan yang perlu dihadapi. Nantinya apabila ada seluruh masalah atau akhir ceritanya, akan ada sebuah pesan yang bisa disampaikan kepada pembaca.
Tapi, bagaimana kalau sebuah novel tersebut diambil dari kisah nyata, sehingga berlabel based on true story? Apakah bisa dikategorikan ke dalam non fiksi? Jawabannya, tidak. Meskipun sebuah novel berdasarkan kisah nyata, novel tersebut tetaplah masuk dalam kategori fiksi, alih-alih nonfiksi.
Berdasarkan proses penyampaian pun, karya fiksi dan nonfiksi sangatlah berbeda jauh dan sangat jelas. Jadi, sudah sewajarnya memang novel masuk dalam kategori fiksi dan tidak bisa masuk ke kategori nonfiksi, karena proses penulisannya pun berbeda.
Walaupun sebuah novel terinspirasi dari kisah nyata, pasti ada yang namanya rekaan di sana. Ada kalimat maupun paragraf yang harus ditambahkan untuk membentuk satu kesatuan yang mumpuni dan menciptakan dunia novel yang nantinya akan menggetarkan hati para pembacanya.
Begitulah kiranya mengenai apakah novel termasuk buku nonfiksi ataukah tidak? Jawabannya mutlak tidak. Sedari zaman dahulu, novel tetaplah masuk kategori fiksi dan sampai kapan pun tidak akan menyebrang untuk bergabung dalam kelompok non fiksi.
Baca Juga: Ini Lho Perbedaan Antara Cerpen dan Novel yang Wajib Kamu Ketahui!
Dari penjelasan di atas kamu sudah paham, kan, posisi novel dalam jenis tulisan? Untuk menjadi seorang penulis novel atau novelis kamu haruslah banyak-banyak membaca novel. Membaca ini bukan hanya membaca satu genre semata, melainkan juga turut meluaskan pemahamanmu terhadap genre lain, meskipun kamu tidak menuliskan genre tersebut. Membaca banyak genre akan memberikan warna tersendiri dari apa-apa yang kamu tulis. Dengan banyak membaca pula, akan memperkaya pembendaharaan tulisan maupun kemampuanmu dalam kepenulisan. Manfaat lainnya adalah kamu bisa belajar dari penulis lain bagaimana mereka menggerakkan alur, plot, serta menggerakkan karakter untuk novel mereka.
Sekarang membaca novel sudah tidak susah lagi. Kamu hanya perlu install aplikasi Cabaca dan dapatkan novel-novel baru setiap harinya. Untuk membaca sepuasnya dengan potongan harga, kamu bisa menggunakan Misi Kerang atau bisa juga baca gratis pada Jam Baca Nasional. Promo ini hanya berlaku di aplikasi ya! Oleh karena itu, download aplikasi Cabaca di Play Store. [Lisma]