7 Karya Sapardi Djoko Damono yang Wajib Dibaca
7 Karya Sapardi Djoko Damono yang Wajib – Ingin baca karya Sapardi Djoko Damono? Kamu bisa memulainya dari 7 karyanya berikut ini.
Biografi Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono merupakan salah satu sastrawan kebanggaan Indonesia. Beliau lahir di Surakarta, pada 20 Maret 1940. Kecintaannya pada dunia sastra membuatnya memutuskan menempuh studi Bahasa Inggris di Jurusan Sastra Barat, Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Usai menyelesaikan pendidikan S1, ia hijrah ke Jakarta untuk menjadi direktur pelaksana Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah sastra Horison. Barulah pada 1974, ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia. Hal inilah yang membuatnya diangkat sebagai guru besar, kemudian ditunjuk sebagai Dekan Fakultas Sastra UI periode 1995-1999. Di masa-masa tersebut, Sapardi juga menjadi redaktur majalah Horison, Basis, Kalam, dan berbagai majalah bidang ilmu Sastra Indonesia lainnya. Usai menunaikan tugas sebagai dosen di UI pada tahun 2005, Sapardi masih ia masih tetap mengajar di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta sambil tetap berkarya, baik fiksi maupun nonfiksi.
Sapardi Djoko Damono dikenal banyak menerima penghargaan. Beberapa yang terkenal antara lain Cultural Award (Australia, 1978), Anugerah Puisi Putra (Malaysia, 1983), SEA Write Award (Thailand, 1986), Anugerah Seni Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990), Kalyana Kretya dari Menristek RI (1996), Achmad Bakrie Award (Indonesia, 2003), Akademi Jakarta (Indonesia, 2012), Habibie Award (Indonesia, 2016), dan ASEAN Book Award (2018)
Sapardi Djoko Damono wafat pada 19 Juli 2020.
Daftar Karya Sapardi Djoko Damono
1. Hujan Bulan Juni: Sepilihan Sajak
Tidak pernah ada orang yang tidak tahu buku puisi Sapardi Djoko Damono yang satu ini. Apalagi ada puisi Sapardi Djoko Damono yang paling terkenal, yang berjudul “Aku Ingin”. Berikut ini merupakan cuplikannya:
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Sapardi Djoko Damono, 1989
2. Hujan Bulan Juni (novel)
Setelah menerbitkan kumpulan puisi, Sapardi juga membuat versi novel dari karyanya. Ada yang sudah pernah baca sinopsis novel Hujan Bulan Juni? Novel Hujan Bulan Juni berkisah tentang percintaan Sarwono dan Pingkan, beserta manis pahitnya hubungan keduanya. Novel ini juga sudah diangkat ke layar lebar pada tahun 2017 dengan judul yang sama loh!
3. Duka-Mu Abadi
Masih banyak orang yang mencari puisi Sapardi Djoko Damono pdf. Salah satunya adalah karena puisi-puisi yang dirangkum dalam buku ini. Isinya total ada 43 puisi-puisi yang ditulis pada tahun 1967 hingga 1968. Kumpulan puisi Duka-Mu abadi banyak menyentuh pengalaman manusiawi kita, tetapi tetap indah. Wajib baca!
4. Sihir Hujan
Tak kalah bagus, kumpulan puisi yang satu ini wajib kamu baca. Salah satu cuplikan puisi “Dalam Diriku” ini bagus banget:
dalam diriku mengalir sungai panjang,
darah namanya;
dalam diriku menggenang telaga darah,
sukma namanya;
dalam diriku meriak gelombang sukma,
hidup namanya
Pantas saja jika karya Sapardi Djoko Damono yang terbit pertama kali pada 1984 ini mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia.
5. Pengarang Telah Mati (kumpulan cerpen)
Dari judulnya saja sudah menarik, bukan? Buku kumpulan cerpen ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian Pertama adalah Kitab Pertama, berisi tiga belas cerita amat pendek. Dilanjutkan dengan Selingan, berisi satu cerita pendek yang cukup panjang, berjudul “Pengarang Telah Mati” yang menjadi judul buku kumpulan cerpen ini. Dan, terakhir, Kitab Kedua, yang kurang lebih sama dengan Kitab Pertama, terdiri dari tiga belas cerita pendek-pendek
6. Segi Tiga (novel)
Segi Tiga adalah novel terbaru Sapardi Djoko Damono yang rilis sebelum beliau wafat. Ceritanya gak jauh-jauh dari cinta segitiga di antara Suryo, Gendis, dan Noriko. Uniknya, di balik kisah cinta ini ada sang Juru Dongeng yang membuat seolah rumit. Selain itu, ketiga karakternya juga digambarkan sama rata, tidak ada yang lebih tinggi, tidak ada yang lebih dominan menjadi pemeran utama.
7. Lelaki Tua dan Laut (terjemahan)
Novel yang satu ini memang bukan karya Sapardi Djoko Damono, melainkan karya Ernest Hemingway. Jadi, selain aktif menulis sastra dan esai, beliau juga senang menerjemahkan karya sastra klasik.
Baca Juga: Sinopsis Novel Harry Potter and the Sorcerer's Stone
Dari ketujuh karya di atas, manakah karya Sapardi Djoko Damono yang sudah pernah kamu baca? Jika belum, yuk coba baca, jangan hanya karya Sapardi Djoko Damono populer saja ya!
Pastikan kamu membaca juga novel online di Cabaca. Cabaca merupakan aplikasi baca novel digital dengan kurasi dan proses editorial di Indonesia. Tak hanya novel romantis, kamu pun bisa baca novel genre lain dari penulis Indonesia. Install aplikasi Cabaca, untuk dapatkan promo menariknya. [Asya]
Suka baca novel genre apa? Cek di sini:
- Novel Romance
- Novel Dewasa
- Novel Komedi
- Novel Horor
- Novel Teenlit
- Novel Islami
- Novel Thriller
- Novel Fantasy